Senin, 16 Agustus 2010

Kandang untuk Pembesaran Ayam Kampung

Berbicara masalah kandang untuk ayam kampung mungkin masalah yang masih asing bagi kita, maklum system pemeliharaan ayam kampung selama ini masih bersifat umbaran (ekstensif). Yaitu ayam kampung dibiarkan tidur di mana saja yang penting masih terlihat pulang ke rumah. Padahal kalau kita sedikit meluangkan waktu untuk memperhatikan masalah kandang ayam kampung maka tidak mustahil banyak sisi manfaat yang akan kita dapatkan. Karena mau diakui atau tidak kandang memegang peranan penting sebagai penyebab timbulnya penyakit dan penyebaran penyakit.Pada peternakan-peternakan dengan model semi intensif atau intensif, kandang ayam kampung sudah mendapat perhatian khusus. Mereka sudah pelajari dan sadar akan pentingnya fungsi kandang untuk ternak mereka seperti halnya arti pentingnya rumah untuk tempat tinggal kita. Apakah kita akan bisa merasa nyaman, enjoy, dan menghasilkan karya terbaik kita di rumah yang kumuh, berdebu, berbau, tidak aman atau bahkan di rumah yang tanpa atap? Ternak kita pun sama, mereka akan demikian dan sebaliknya mereka akan mampu menampilkan produksi terbaiknya kalau kandang yang mereka tempati bersih, nyaman, bersih, udaranya segar, aman dan terlindung dari semua hal yang bisa membahayakan bagi ternak itu sendiri.Di antara syarat kandang yang baik untuk pemeliharaan ayam kampung antara lain :
  1. Terpisah dengan daerah permukiman penduduk minimal 10 meter
  2. Lantai kandang diusahakan lebih tinggi dari tanah sekelilingnya agar kandang selalu kering dan bersih
  3. Kandang tidak lembab dan bocor, sehingga perlu mengganti atau menambah litter secara periodik
  4. Sinar matahari diusahakan bisa masuk, untuk itu diupayakan kandang dibangun membujur dari arah Barat-Timur
  5. Bahan kandang yang digunakan cukup melimpah ketersediannya dan harganya pun murah
  6. Sirkulasi udara cukup baik, lancar dan segar sehingga mampu mengusir bau tidak sedap amoniak atau lainnya
  7. Kandang dibangun mengacu kepada standar kepadatan kandang yang ideal
  8. Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara periodik

Kandang untuk pemelihraan ayam kampung dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, ada kandang untuk umur 1-20 hari, 21-40 hari, 41-60 hari, 61-90 hari dan kandang untuk isolasi. Berikut kami uraikan sedikit tentang kandang ayam kampung sesuai tingkat umur pemeliharaan :

Kandang untuk umur 1-20 hari

kandang-bok.jpegKita mungkin lebih sering menyebutnya dengan istilah kandang bok, karena bentuknya kotak, semua sisi tertutup rapat kecuali bagian atas. Bagian atas dibiarkan terbuka atau bisa juga ditutup dengan bilah-bilah bambu dengan jarak 2 cm. Sedangkan bagian bawah terbuat dari kerangka dari bilah bambu lalu dialasi dengan kardus atau kertas semen. Ukuran bok yang dibuat sangat fleksibel yang penting mengacu pada efisiensi bahan dan kepadatan kandang. Bok kalau memungkinkan bisa dilengkapi dengan kaki setinggi 20-25 cm. Kepadatan kandang yang dianjurkan untuk kisaran umur ini adalah 1m2 untuk 40-45 ekor dan bisa dikurangi 5 ekornya tiap minggunya. Pemeliharaan DOC di kandang bok mutlak memerlukan lampu penghangat atau yang biasa disebut pemanas (brooder). Suhu dalam kandang bok diusahakan antara 30-32ÂșC atau dengan melihat penyebaran anak ayam dalam kandang bok. Kalau anak ayam menyebar merata berarti suhu sudah pas (ideal), kalau menggerombol di bawah lampu pemanas berarti kedinginan dan kalau menjauhi sumber panas berarti suhu kepanasan. Dan alangkah baiknya kalau kita merancang model kandang bok yang mudah diangkat dan dipindahkan ke tempat lain (portable).

Kandang untuk umur 21-60 hari

kandang-20-60hari.jpegPara peternak di Jawa Timur (Malang, Mojokerto, Kediri, Jombang, Blitar, Tulungagung, Surabaya) biasanya menerapkan pemeliharaan untuk ayam kampung untuk tujuan pedaging hanya sampai umur 60 hari sehingga kandang ini adalah kandang terakhir untuk pemeliharaannya sebelum ayam di panen. Ada dua model kandang yang digunakan oleh peternak pada fase ini yaitu peternak yang masih menggunakan bok seperti pemeliharaan sebelumnya dan peternak yang memilih menggunakan kandang bentuk postal (litter). Kandang postal adalah kandang dengan alas tanah yang dicampuri sekam padi, kapur dan pasir. Kedua model tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang penting pada masa pemeliharaan ini adalah masalah kepadatan kandang (carrying capacity) yaitu 1m2 untuk 30-35 ekor dan berkurang 5 ekor setiap minggunya sehingga pada umur 60 hari per m2 hanya cukup 7-10 ekor saja.

Kandang untuk umur 61-90 hari

kandang-60-90hari.jpegUntuk pemasaran ayam kampung pedaging di daerah-daerah tertentu seperti Batam, Balikpapan dan Jakarta, berat yang diinginkan biasanya sekitar 9 ons - 1,2 kg. Sehingga tidak ada pilihan bagi peternak yaitu dengan menambah jumlah hari pemeliharaan sekitar satu bulan lagi. Model kandang yang banyak dipakai untuk pemeliharaan fase ini adalah postal dan slot (kandang panggung). Kedua model tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang penting pada masa pemeliharaan ini adalah masalah kepadatan kandang (carrying capacity) yaitu 1m2 untuk 7-10 ekor dan berkurang 0,5-1 ekor setiap minggunya sehingga pada umur 90 hari per m2 hanya cukup 5-7 ekor saja. Kalau kita akan menggunakan kandang yang model slot, alangkah baiknya kalau di bawah kandang di bangun kolam ikan untuk lebih efisiensi tempat.

Kandang Isolasi

Kandang ini berfungsi sebagai kandang karantina (isolasi) terhadap ayam-ayam yang menunjukkan gejala sakit, luka karena saling patuk, atau mungkin ayam yang sudah terserang penyaikt tertentu. Penempatan ayam pada kandang isolasi ini harus memperhatikan faktor penyebab ayam. Jangan menempatkan ayam yang luka karena saling patuk dengan ayam yang terkena penyakit kolera atau lainnya. Dengan adanya kandang isolasi ini diharapkan keadaan ayam akan pulih dan semakin membaik kondisinya seperti sedia kala. Yang penting dalam pembuatan kandang ini adalah penempatan kandang. Kandang isolasi sebaiknya ditempatkan terpisah dan jauh dari kandang ayam sehat.

sumber : http://sentralternak.com/index.php/2010/05/02/kandang-untuk-pembesaran-ayam-kampung/

Selasa, 20 Juli 2010

Beternak Ayam Kampung untuk Pemula


Beternak adalah salah satu bentuk usaha memelihara hewan atau ternak peliharaan yang bisa menopang perekonomian hidup kita sehari-hari. Usaha ternak bisa diusahakan dalam skala kecil-kecilan ataupun besar-besaran tergantung modal yang tersedia. Namun kadang kita bingung untuk memulai usaha ini karena sering dihantui berbagai macam rintangan, kendala dan ketakutan lainnya. Rintangan dan kendala yang biasanya muncul sebelum kita memulai usaha beternak ayam kampung antara lain bagaimana agar ayam kampung bisa tetap hidup? Bagaimana jika ayam kampung sakit? Dari mana mendapatkan modal? Terus bagaimana kalau rugi? Bagaimana kalau ini, kalau itu dan kalau-kalau yang lainnya.

Beternak ayam kampung sudah lama dilakukan oleh masyarakat kita, sehingga cara dan teknik beternak sebenarnya tidak perlu kami angkat ke permukaan. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman dan permintaan akan produk ini (daging dan telur) yang tidak sebanding dengan tingkat produksi maka kiranya perlu masalah ini kami angkat kembali terutama untuk yang ingin memulai usaha beternak ayam kampung. Untuk mengatasi permasalahan tersebut tidak ada pilihan lain kecuali dengan mengubah cara beternak kita. Masyarakat kita selama ini menggunakan model pemeliharaan beternak ayam kampong secara ekstensif (diumbar) dan memang sudah semestinya kita mulai berganti minimal dengan model pemeliharaan semiintensif atau lebih-lebih bisa meningkat menjadi intensif.

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa membantu anda untuk memulai usaha beternak ayam kampong:

Bangun keyakinan

Membangun keyakinan untuk memulai usaha ternak ayam kampung bukanlah hal yang gampang apalagi untuk orang yang tidak mempunyai latar belakang beternak sama sekali. Belakangan banyak kalangan yang memutar haluan untuk terjun di bisnis ini yang notabene bukan berlatar belakang seorang peternak. Mereka kebanyakan hanya bisa menangkap peluang tapi belum tahu cara beternak benar. Para usahawan yang bermodal tebal, orang yang mau pensiun ramai-ramai merintis usaha ini. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kekuatan (modal, mental dan sebagainya) dan siap dengan resiko dan kendala yang akan di alami. Sehingga resep jitu untuk membangun kenyakinan adalah dengan memaksimalkan kekuatan dalam diri kita dan siap dengan resiko yang akan di alami.

Singkirkan rintangan!

Semua bentuk usaha manusia di dalamnya dibutuhkan pengorbanan (ikhtiar), setelah itu kita hanya bisa pasrah bertawakkal kepada yang Maha Memberi Rezeki. Tidak perlu pergi ke dukun, orang pintar, paratidaknormal, dan sebagainnya agar usaha kita membawa keberhasilan karena hal itu akan membuat kita menjadi musryik bagi orang Islam. Akhir dari bentuk usaha yang akan kita jalankan adalah sukses (untung) dan gagal (rugi) tergantung bagaimana manajemen kita dalam mengendalikan usaha. Begitu juga kalau kita akan memulai usaha ternak yang pastinya kita harus sedikit faham dan menjadi suatu keharusan untuk belajar akan seluk beluk dan liku-liku cara beternak. Yang perlu dicatat adalah kita harus membedakan usaha barang mati dengan barang hidup. Dengan berbekal sedikit pengetahuan dari membaca, mengikuti pelatihan atau training, berkunjung atau magang langsung ke peternakan kami rasa sudah cukup sebagai modal pertama untuk memulai usaha. Modal keuangan kami rasa ‘gampang’, tapi yang paling sulit adalah modal mental termasuk didalamnya adalah sikap siap menerima resiko usaha. Berbeda jika kita sudah menjalani satu siklus usaha, di sana kita akan banyak mendapatkan pengalaman dan kita bisa melakukan evaluasi usaha kita. Kalau rugi kenapa dan kalau untung apa tidak bisa ditingkatkan pada siklus kedua atau berikutnya. Singkirkan rintangan dan tanamkan dalam diri kita sikap percaya diri untuk memulai usaha kita dengan modal seadanya, jangan terlalu muluk-muluk dan angan-angan yang belum jelas akhirnya.
Tentukan pilihan usaha

Setelah permintaan daging dan telur ayam kampung tidak sebanding dengan tingkat produksinya, masyarakat kita mulai membedakan usaha antara beternak ayam kampung untuk tujuan pedaging dan tujuan telur. Penting kiranya sejak dari awal kita sudah menfokuskan diri memilih usaha apa yang akan kita rintis. Karena dengan mengetahui tujuan usaha yang jelas kita akan semakin mudah dalam mengatur usaha kita serta mengambil langkah yang jelas pula. Janganlah memulai suatu usaha dengan tujuan yang tidak jelas karena hanya akan membawa hasil akhir yang tidak jelas pula. Banyak bertanya tentang ke dua pilihan usaha tersebut kepada pelaku usaha atau orang yang punya pegalaman akan usaha tersebut. Singkirkan sikap sok pintar, sok pandai, sok pengalaman dalam diri kita kalau ingin berhasil.

Menentukan lokasi usaha

Menentukan lokasi usaha ibarat kita akan memilih rumah atau tempat tingga untuk keluarga kita. Biasanya ada dua masalah dalam penentuan lokasi usaha ini yaitu calon peternak yang sudah mempunyai persiapan lahan dan calon peternak yang belum mempunyai lahan. Factor penentuan lokasi usaha seringkali diabaikan oleh calon peternak sehingga seringkali juga kita mendengar ada usaha peternakan yang berhenti ditengah jalan lantaran mendapat protes dari masyarakat sekitar dan tentu ini sangat merugikan. Secara umum lokasi untuk beternak ayam kampung dapat diusahakan di mana saja, akan tetapi kalau kita bisa memilih lokasi yang nyaman bagi ternak dan nyaman pula untuk masyarakat tentu itu sesuatu yang arif dan bijaksana. Lokasi untuk beternak ayam kampung sebisa mungkin terpisah dari permukiman penduduk minimal 10 meter. Yang perlu kita pertimbangkan adalah limbah bau amoniak yang ditimbulkan jangan sampai mengganggu warga sekitar. Lokasi juga kalau bisa dekat dengan sumber air, sarana produksi ternak (sapronak), pasar , transportasi mudah, dan aman.

Waktu memulai usaha

Pertanyaan selanjutnya adalah kapan kita akan memulai usaha? Usaha beternak ayam kampung dapat dimulai kapan saja asal semua factor pendukung usaha siap dan tersedia minimal bibit, pakan dan kandang. Tersedianya bibit, pakan, dan kandang saja belum cukup kalau tidak dibarengi dengan informasi pasar yang jelas. Waktu yang sedikit tepat untuk memulai usaha beternak ayam kampung adalah 2-3 bulan sebelum hari raya Iedul Fitri (lebaran), imlek dan tahun baru masehi. Mengapa? Karena pada waktu itu permintaan daging ayam kampung rata-rata meningkat sehingga kita tidak khawatir produksi kita tidak laku terjual.

Manajemen usaha

  1. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan beberapa cara antara lain dengan menetaskan sendiri atau langsung membeli DOC dari produsen terpercaya. Kalau anda menetaskan sendiri itu lebih baik dan lebih menguntungkan pula. Akan tetapi untuk menetaskan telur sendiri perlu sedikit keahlian dan biaya untuk membeli mesin penetas telur. Untuk praktisnya membeli DOC langsung mungkin jalan terbaik, dan seiring dengan bertambahnya waktu bisa mencoba menetaskan sendiri.
  2. Pakan untuk ayam kampung sebenarnya cukup sederhana saja, akan tetapi kalau kita mempertimbangkan waktu dan keuntungan kiranya perlu membuat terobosan atau mencari sumber pakan berkualitas dengan harga murah. Jangan tertipu pakan jadi dengan harga murah, tapi kalau murah berkualitas tidaklah masalah.
  3. Kandang untuk beternak ayam kampung cukup dibuat sederhana saja, akan tetapi kalau sudah yakin usaha kita akan dapat berjalan terus dalam waktu lama maka membangun kandang permanen adalah suatu keharusan. Kandang permanen biasanya akan terawat lebih baik daripada kandang yang bersifat sementara. Yang menjadi patokan dalam membangun kandang adalah arah kandang, dan kepadatan kandang. Kandang ayam kampong dapat dibuat berdasarkan fase pemeliharaan (bok, ren, atau postal).
  4. Pencegahan dan penanganan penyakit adalah hal yang tak kalah pentingnya dalam usaha peternakan ayam kampong. Lebih baik mencegah daripada mengobati adalah prinsip yang harus dipegang oleh peternak untuk masalah ini. Mengapa? Usaha pencegahan jauh lebih murah biayanya daripada biaya yang kita keluarkan untuk mengobati. Usaha pencegahan penyakit ini bisa dilakukan antara lain dengan menerapkan program sanitasi yang ketat, biosecurity, dan program vaksinasi. Sedangkan untuk usaha penanganan penyakit adalah dengan melakukan penanganan atau tindakan yang benar dalam mengobati penyakit.

Pemasaran

Anda tidak perlu bingung untuk memasarkan panenan ayam kampung baik berupa daging atau telurnya, insyaallah banyak jalan. Pasar tradisional, warung penyedia menu spesial ayam kampung, pengepul, pembeli ayam kampung keliling (obrok) tidak pernah berhenti untuk membeli produk ini. Kalau terdapat banyak peternak di suatu tempat atau wilayah maka sebaiknya membentuk suatu komunitas (asosiasi atau paguyuban) semisal koperasi peternak ayam kampung atau semisalnya. Insyaallah banyak manfaat kalau kita bergabung dengan koperasi atau paguyuban di antara salah satunya adalah untuk mengatasi masalah pemasaran produk.

sumber: www.sentralternak.com

Melirik Potensi Ayam Kampung


Tak habis-habis bahasan dan kajian tentang ayam kampong dan itulah kenyataannya. Ternak primadona dan berpotensi memang tak sepi dari galian informasi dan berita tidak seperti berita tentang politik atau selebritis yang hanya sekali banyak ramai dibicarakan kemudian tidak ada kabar kelanjutan beritanya. Memang benar, salah satu ternak unggas lokal potensial adalah ayam kampong dan siapa yang tidak kenal dengan ayam kampong. Maka kami tidak perlu mengupas panjang lebar tentang ayam kampung ini karena semua orang pasti melek akan ternak ini. Kami akan mengemukan beberapa sisi kelebihan dan potensi yang dimilik oleh ayam kampong yang membuatnya menjadi ternak primadona.Berikut di antara beberapa kelebihan dan potensi yang dimiliki ayam kampong :

Tahan terhadap penyakit

Ayam kampong diyakini memiliki ketahanan tubuh yang lebih kuat dibandingkan dengan ayam ras sehingga penggunaan obat atau bahan kimia relative lebih sedikit. Salah satu penyebab ketahanan ayam kampong adalah daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan sehingga berpengaruh terhadap tingginnya daya tahan tubuh ayam kampong terhadap penyakit. Meskipun demikian janganlah lengah untuk selalu berusaha mencegah datangnya penyakit sebagai bentuk usaha mengurangi atau memperkecil resiko usaha.

Produksi telur

Telur ayam kampung lebih alami dibandingkan telur ayam ras, rasanya lebih gurih dan bau amisnya lebih rendah dibanding telur ayam ras. Sehingga tak heran kalau ada orang mengkonsumsi telur ayam kampong dalam kondisi mentah sebagai pelengkap minum jamu, susu atau madu. Tapi perlu hati-hati bagi penikmat jamu atau STMJ, karena pada saat sekarang telur yang dipakai sebagai campuran minuman tersebut kebanyakan telur ayam arab bukan telur ayam kampong. Dari segi nutrisi sebenarnya tidak ada masalah tapi dari segi harga kita sedikit rugi karena bagaimanapun juga harga telur ayam kampong lebih tinggi daripada telur ayam arab. Telur ayam kampong yang alami juga cocok untuk penderita alergi telur sekalipun.

Dapat diusahakan pada lahan yang tidak begitu luas

Apakah anda pernah melihat pohon berbuah ayam kampong? Itulah gambaran saking mudahnya dalam beternak ayam kampong. Karena keterbatasan atau tidak tersedianya lahan di sebagaian masyarakat kita, ayam kampong tidur di pepohonan, bertelur di sela-sela tumpukan kayu bakar atau di pojok dapur. Ini adalah bukti bahwa lahan bukanlan menjadi faktor penghalang untuk memulai usaha beternak ayam kampong (skala kecil) akan tetapi kalau bisa menyediakan lahan tentu lebih baik lagi.

Cara beternak yang mudah

Sudah terbukti, ayam kampong sangat mudah untuk diternakkan. Bertahun-tahun masyarakat kita sudah beternak ayam kampong meski dengan cara ala kadarnya dan tetap masih mampu berproduksi walaupun jauh dari harapan. Untuk mempertahankan cara beternak terdahulu (ekstensif)sepertinya tidak memungkinkan untuk saat sekarang. Oleh karenanya satu-satunya jalan untuk meningkatkan produktivitas ayam kampong adalah dengan mengubah system pemeliharaan. Beralih dari cara beternak secara ekstensif (umbaran) ke cara beternak secara intensif (terkurung) adalah suatu keharusan untuk menjawab tantangan permintaan akan kebutuhan ayam kampong baik untuk telur maupun dagingnya. Bagi peternak yang semula menerapkan cara beternaknya masih ekstensif cobalah beralih ke cara beternak semi intensif atau syukur-syukur langsung cara intensif. Yang sudah menerapkan cara intensif terus melakukan evaluasi dan berusaha menemukan cara baru agar usaha yang dihasilkan lebih memberikan keuntungan.

Harga jual

Produk dari ayam kampong bisa dibilang menjadi produk primadona di pasar unggas karena produk dari ayam kampong dihargai per biji (satuan) baik untuk daging ataupun telurnya dan berbeda dengan ayam ras yang produknya dihargai kiloan baik untuk daging maupun telurnya. Harga jual produk ayam kampong tidak mengalami fluktuasi yang signifikan seperti produk ayam ras. Perbedaan harga jual produk ayam kampong dengan produk ayam ras bisa mencapai 50%. Coba dibandingkan!

Bisa membuka lapangan kerja baru

Terus terang kalau masyarakat kita terutama para pemuda nya tidak malu untuk terjun dan mengusahakan ternak ayam kampong ini tentunya akan terbuka peluang pekerjaan baru. Banyak pembeli bibit (DOC) ayam kampong kami berasal dari kalangan pemuda yang ingin mengembangkan usaha ini. Bagi mereka yang bersungguh-sungguh biasanya melakukan pembelian ulang karena usaha ini memang layak untuk diusahakan dan bisa mendatangkan penghasilan daripada mereka terus ‘mengemis’ pada orang tua mereka.

Kualitas daging lebih baik daripada ayam ras

Daging ayam kampong dipercaya memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan ayam ras. Selain itu, kadar proteinnya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan ayam ras dengan kandungan asam-asam amino lebih lengkap. Lemak dagingnya tidak sebanyak ayam ras sehingga teksturnya tidak terlalu lembek. Tekstur yang tidak terlalu lembek ini dinilai lebih cocok untuk ukuran orang Indonesia.

Permintaan tidak fluktuatif

Permintaan yang tidak terlalu fluktuatif baik untuk daging dan telur ayam kampong dan bahkan ada kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu layak mendapat perhatian lebih. Karena tingkat produktifitasnya yang masih rendah, berapapun banyaknya akan habis terserap oleh pasar. Kondisi ini sangat berbeda dengan permintaan produk ayam ras. Hal ini juga berpengaruh terhadap stabilitas harga ayam kampong sendiri yang relatif stabil dan bahkan mengalami kenaikan terutama saat menjelang hari raya, imlek, dan tahun baru.

Sumber kajian iptek

Ayam kampong banyak menjadi objek penelitian untuk unggas lokal potensial. Anda masih ingat tentunya dengan strain baru ayam kampong seperti ayam arjo (arab vs jowo, maksudnya ayam arab disilangkan dengan ayam jowo atau kampong), arbain (arab vs bangkok vs indo), ayam kampong super (ayam kampong yang disilangkan dengan beberapa strain ayam ras) dan strain baru lainnya.

Kalau melihat potensi yang dimiliki ayam kampong sebagaimana kami sebutkan di atas, seolah-olah komoditas ini tidak mempunyai kelemahan. Bukanlah suatu kelemahan melainkan terdapat suatu peluang usaha di dalamnya. Di antara kelemahan usaha beternak ayam kampong antara lain :

  1. Masih sulit untuk mendapatkan bibitnya (DOC) karena masih sedikit orang yang mengusahakan penetasan telur ayam kampung
  2. Produktifitas telur yang masih rendah karena cara beternak yang masih ekstensif
  3. Laju pertumbuhan masih rendah yang disebabkan oleh rendahnya mutu genetic dan manajemen pemeliharaan yang kurang baik
Sumber : www.sentral ternak.com